Header Ads

Busur Horsebow di Zaman Kekaisaran Mongolia

Bangsa Mongolia di Asia Tengah pada awal abad 13 masehi mulai menunjukkan
terornya terhadap dunia. Dengan pemimpinnya yang bernama Temujin alias
Jenghis Khan, kabilah-kabilah bangsa Mongol disatukan dalam panji yang sama
untuk menguasai dunia. Ketika mencapai kejayaannya, kekaisaran Mongol telah
berhasil menguasai daratan Asia mulai dari China, Asia Tengah, Asia Barat sampai
ke India dan Jepang beserta Eropa Timur.


Keberhasilan ini tidak lepas dari peranan para pemanah-pemanah horsebow
mereka. Bangsa Mongol adalah bangsa yang nomaden, sering berpindah-pindah
tempat untuk mencari lahan rumput ternak mereka dan tempat berburu. Hal ini
membuat mereka biasa menggunakan busur dan juga ahli menunggang kuda.

                                1. Pasukan Pemanah Ringan Mongol (Light Mounted Archer)
Sumber : Laskar Mongol tulisan Stephen Turnbull halaman 41

Gambar di atas menunjukkan figur prajurit panah Mongol masa lalu.
Peranannya adalah pemanah berkuda ringan, yaitu pemanah yang bertugas
untuk penyerangan awal guna memancing pasukan musuh. Pasukan ini
dapat bergerak cepat dan gesit, sehingga mereka dapat menggunakan taktik
“hit and run”. Taktik ini juga digunakan oleh bangsa Turki di awal-awal
pembentukan dinasti Ustmani.

Perhatikan busur yang dibawanya. Busur horsebow kecil dan ringan namun
powerfull yang disarungkan di pinggangnya. Quiver digantungkan
melingkari leher dan juga bahu disisi kanan.

Poin (1) adalah gambar busur Mongol ketika belum diberi tali busur
membentuk huruf seperti C yang membengkok berlawanan arah dengan
lengkungan ketika setelah dikencangkan dengan tali busur.

Poin (2) adalah point (mata anak panah) yang terbuat dari pisau baja dengan
bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan.

2. Latihan Perang Prajurit Pemanah Ringan Mongol

Sumber : Laskar Mongol tulisan Stephen Turnbull halaman 42

Prajurit pemanah ringan sedang berlatih memanah dengan menunggang
kudanya. Pada gambar tersebut nampak bahwa mereka menggunakan sasaran
berupa sebilah kayu yang ditancapkan. Sambil mengendarai kuda dengan
cepat, mereka berlatih menembakkan anak panahnya dengan akurat.

Poin (1) adalah pelana kudanya yang terbuat dari kayu dengan kedua ujungnya
dibuat tinggi. Maksudnya agar mereka dapat leluasa membelokkan tubuhnya
ke kanan dan ke kiri ketika melepas anak panah. Poin (2) adalah paiza (plat
pengenal) yang wajib dikenakan oleh kurir kerajaan Mongol.   

Tidak ada komentar