Busur Komposit "Horsebow"
a.
Asal Muasal Busur Komposit “Horsebow”
Salah satu busur yang memiliki banyak
penggemar di Indonesia saat ini adalah horsebow. Bahkan da’i kita dari Ponpes
Daarut Tauhid, yaiu Aa Gym pun sangat gemar berlatih menggunakan busur ini. Busur
yang relatif kecil namun powerfull ini berasal dari Asia Tengah, tempat dimana
dulu orang-orang di sana selalu menggunakan kuda sebagai alat transportasi
utamanya. Busur yang kecil ini dapat dipergunakan dengan sangat luwes, baik
dari sebelah kanan maupun dari sebelah kiri. Orang-orang Asia Tengah, yaitu
bangsa Turki asli, bangsa Hun dan bangsa Mongolia biasa menggunakannya untuk
berburu dan berperang. Sambil mengendarai kudanya, mereka mampu menembakkan
panahnya dengan akurat, tapi tentu saja karena latihan yang rutin dan terus
menerus. Di zaman dulu, masyarakat Asia Tengah tidak pernah lepas dari kuda dan
panahnya, kemana pun mereka pergi selalu membawa busur dan kudanya.
Aa
Gym sedang berlatih panah dengan busur Horsebow
b.
Spesifikasi Horsebow
Bagian-bagian
Horsebow
Perhatikanlah bagian-bagian horsebow
di atas. Secara umum, horsebow terdiri dari siyah ( Turki : bash), dustar/lims (Turki
: sal dan kasan) dan qabid (Turki : qabza). Siyah adalah bagian busur sebagai
tempat untuk mengaitkan tali busur, dustar/limbs adalah bagian lengan busur dan
qabid adalah gagang untuk memegang busur. Horsebow yang biasa digunakan untuk peperangan di zaman dulu terbuat dari
paduan (komposit) 3 lapisan, yaitu intinya terbuat dari kayu, terutama
kayu mapel, kemudian bagian yang menghadap pemanah (belly) menggunakan tanduk
hewan dan bagian luarnya (back) menggunakan kayu sinew yang kemudian direkatkan
dengan Animal glue. Panjang totalnya
ketika belum diberi tali busur antara 100 cm – 140 cm dengan kekuatan tarikan
sekitar 99 lbs. Namun, dengan tarikan yang seperti itu jarak jangkauannya bisa
mencapai 434 m. Percobaan ini pernah dilakukan oleh Ingo Simon pada tahun 1910
ketika Archery Contest di pantai Le Touqet, Perancis. Bandingkanlah dengan
jarak jangkauan longbow Inggris yang hanya maksimal 300 m dengan tarikan
mencapai 150 lbs.
Busur ini ketika tidak diberi tali
busur akan melengkung ke depan membentuk huruf C. Perhatikan gambar berikut ini
!
(Sumber :
www.turkishculture.org)
Gabungan dari 3 lapisan bahan busur
tadi itulah yang membuat horsebow composit sangat kuat dan mampu melepaskan anak
panah sangat jauh. Anak panahnya berdiameter 1 cm dengan panjang sekitar 80 cm
– 100 cm, ujungnya terbuat dari pisau, tulang maupun kayu, sedangkan
fletchingnya menggunakan bulu burung, terutama ekor burung elang ataupun
sayapnya.
Untuk menarik tali busurnya, horsebow
biasanya menggunakan teknik “thumbs draw” yaitu teknik menarik tali busur
dengan menggunakan jempol sebagai jari utamanya. Untuk menghindari luka pada
jempol, para pemanah horsebow menggunakan cincin di jempolnya yang terbuat dari
tanduk, kulit ataupun logam.
Pada artikel selanjutnya akan kami ulas tentang peranan busur komposit Horsebow ini di kancah peperangan, salah satunya adalah peperangan Alexander Agung melawan Kerajaan India.
Post a Comment